foto abstrak |
PAKUANONLINE. Sebanyak sebelas perusahaan yang beroperasi di Bogor menggelar pertemuan membahas solusi mengatasi krisis energi dan meningkatkan ketahanan energi nasional, di Hotel Novotel Bogor, Selasa (10/3/2015).
Hadir dalam pertemuan ini, PT. Chevron Geothermal Salak, Ltd. (CGS), PT. Pertamina Geothermal Energy, PT. Perusahaan Gas Negara (Persero), dan PT Antam (Persero).
“Sumber daya terbarukan yang bisa kita manfaatkan salah satunya adalah sumber daya panas bumi. Indonesia memiliki potensi panas bumi yang besar karena berada di jalur sabuk gunung berapi yang menjadi sumber panas bumi. Hanya sayang, pemanfaatan potensi panasbumi di negara kita masih sangat kecil baru sekitar 5%,” kata Yanto Sianipar, Sr. Vice President Policy, Government and Public Affair Chevron.
“Pemerintah, pengusaha dan para pelaku industri panas bumi harus terus meningkatkan sinergi untuk memajukan industri ini, sehingga kita dapat meningkatkan ketahanan energi dengan dukungan energi panasbumi yang ramah lingkungan dan dapat diandalkan,” lanjutnya.
Saat ini, baru 9 pembangkit panas bumi beroperasi di Indonesia dengan kapasitas total produksi 1.341 MW. Chevron adalah produsen panas bumi terbesar Indonesia dengan total produksi sebesar 647 MW melalui pembangkit di Gunung Salak sebesar 377 MW dan Gunung Darajat sebesar 270 MW yang keduanya berlokasi di Jawa Barat. Gie
0 komentar:
Posting Komentar