PAKUANONLINE. Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat, melakukan kunjungan kerja ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibinong, Kabupaten Bogor. Kunjungan ini terkait penunjukan RSUD Cibinong sebagai rumah sakit rujukan tingkat regional.
Sekretaris Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat, Tetep Abdulatif mengatakan, kedatangan anggota dewan Pemrov Jabar itu, terkait dengan LKPJ Gubernur. Dewan Pemprov pun memastikan program yang diluncurkan Provinsi Jabar dapat bermanfaat untuk di daerah masing-masing.
“Semoga program-program tersebut tidak bermasalah. Berkaitan tentang anggaran yang bisa diserap atau tidak, kami akan evaluasi bersama-sama,” kata Tetep Abdulatif, saat mengunjungi RSUD Cibinong, Kamis (12/3/2015).
Ia menambahkan, kunjungan Komisi V juga sekaligus ingin mengetahui apa saja kendala yang terjadi di lapangan, mengingat anggaran dari Pemprov Sudah dikucurkan.
“Kami ingin tahu kendala apa saja yang terjadi di Kabupaten Bogor mengenai program-program dan anggaran yang sudah dikucurkan, sebisa mungkin kami akan membantu sesuai dengan ketentuan yang ada,” imbuhnya.
Sementara itu Direktur RSUD Cibinong, dr Tri Wahyu Harini mengatakan RSUD Cibinong belum siap menjadi rumah sakit regional. Hal itu diakui Direktur RSUD Cibinong, Tri Wahyu Harini saat melakukan ekspos di depan tim peninjau dari Pemrov Jabar.
“RSUD Cibinong belum bisa di menjadi rumah sakit rujukan, karena masih banyak kendala yang dihadapi rumah sakit milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor ini,” kata dokter Tri.
Tri mengatakan, sebagai RS rujukan regional, RSUD Cibinong masih banyak terkendala masalah alat-alat medis sampai ruang operasi.
“Dengan jumlah penduduk Kabupaten Bogor yang mencapai 5,3 juta jiwa, tidak heran jika ruang operasi bisa waiting list sampai 3 bulan, sedangkan operasi adalah sesuatu yang harus sesegera mungkin dilakukan,” tuturnya.Gie
0 komentar:
Posting Komentar