Bogor-Meski harga beras mengalami kenaikan kisaran Rp.3.000 rupiah per liternya, namun stok beras untuk wilayah Kabupaten Bogor aman sampai beberapa bulan kedepan. Hal ini diungkapkan Kasi Perlindungan Konsumen Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Bogor Jaya Sanirin.
"Stoknya aman sampai beberapa bulan ke depan,"ujarnya
Jaya mengatakan naiknya harga beras ini karena petani terkena hama sehingga panen berkurang dan lambatnya masa panen.
“Pasokan beras di Kabupaten Bogor selain dari daerah sendiri juga datang dari Kerawang, Bekasi, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Cianjur. Harga beras dari sana memang sudah naik sehingga di sini juga ikut naik," jelasnya.
Ia menyampaikan, dari beberapa jenis beras, kenaikan tertinggi terjadi pada jenis IR34, di mana kenaikannya dari harga Rp 9 ribu menjadi Rp 12 ribu per liter.
Jaya menjelaskan, setelah disurvei ke beberapa pasar di Kabupaten Bogor tidak ditemukan penimbunan beras oleh para agen atau tengkulak.
“Setelah disurvei di Pasar Ciawi, Cibinong, Dramaga, Babakan Madang dan pasar lainnya, kami tidak menemukan adanya penimbunan beras ataupun tindakan curang lainnya, seperti memberikan kaporit atau zat lain," ujarnya.
Pemberian zat lainnya seperti itu, sambung Jaya, biasanya terjadi pada beras raskin yang dijual kembali, namun untuk menaikkan harga diberikan pemutih sehingga terlihat bagus. (Gie)
Kasi Perlindungan Konsumen Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Bogor Jaya Sanirin mengungkapkan, walaupun harga beras naik hingga Rp 3 ribu per liter, namun stoknya aman hingga beberapa bulan ke depan.
Jaya mengatakan kepada heibogor.com bahwa naiknya harga beras ini karena petani terkena hama sehingga besarnya panen berkurang dan lambatnya masa panen.
“Pasokan beras di Kabupaten Bogor selain dari daerah sendiri juga datang dari Kerawang, Bekasi, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Cianjur. Harga beras dari sana memang sudah naik sehingga di sini juga ikut naik," jelasnya.
Ia menyampaikan, dari beberapa jenis beras, kenaikan tertinggi terjadi pada jenis IR34, di mana kenaikannya dari harga Rp 9 ribu menjadi Rp 12 ribu per liter.
Jaya menjelaskan, setelah disurvei ke beberapa pasar di Kabupaten Bogor tidak ditemukan penimbunan beras oleh para agen atau tengkulak.
“Setelah disurvei di Pasar Ciawi, Cibinong, Dramaga, Babakan Madang dan pasar lainnya, kami tidak menemukan adanya penimbunan beras ataupun tindakan curang lainnya, seperti memberikan kaporit atau zat lain," ujarnya.
Pemberian zat lainnya seperti itu, sambung Jaya, biasanya terjadi pada beras raskin yang dijual kembali, namun untuk menaikkan harga diberikan pemutih sehingga terlihat bagus.
- See more at: http://www.heibogor.com/detail/9428/Harga-Naik-Disperindag-Pasokan-Beras-Masih-Aman#sthash.U0naY5bA.dpuf
Jaya mengatakan kepada heibogor.com bahwa naiknya harga beras ini karena petani terkena hama sehingga besarnya panen berkurang dan lambatnya masa panen.
“Pasokan beras di Kabupaten Bogor selain dari daerah sendiri juga datang dari Kerawang, Bekasi, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Cianjur. Harga beras dari sana memang sudah naik sehingga di sini juga ikut naik," jelasnya.
Ia menyampaikan, dari beberapa jenis beras, kenaikan tertinggi terjadi pada jenis IR34, di mana kenaikannya dari harga Rp 9 ribu menjadi Rp 12 ribu per liter.
Jaya menjelaskan, setelah disurvei ke beberapa pasar di Kabupaten Bogor tidak ditemukan penimbunan beras oleh para agen atau tengkulak.
“Setelah disurvei di Pasar Ciawi, Cibinong, Dramaga, Babakan Madang dan pasar lainnya, kami tidak menemukan adanya penimbunan beras ataupun tindakan curang lainnya, seperti memberikan kaporit atau zat lain," ujarnya.
Pemberian zat lainnya seperti itu, sambung Jaya, biasanya terjadi pada beras raskin yang dijual kembali, namun untuk menaikkan harga diberikan pemutih sehingga terlihat bagus.
- See more at: http://www.heibogor.com/detail/9428/Harga-Naik-Disperindag-Pasokan-Beras-Masih-Aman#sthash.U0naY5bA.dpuf
0 komentar:
Posting Komentar