Pakuanonline.Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor diterpa isu korupsi dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sebesar Rp.1.6 miliar. Dugaan penyimpangan itu berdasarkan hasil temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tahun anggaran 2011 lalu.
Beberapa waktu lalu, diketahui sejumlah masa menggelar unjuk rasa mempertanyakan dugaan penyimpangan Bos untuk Sekolah Dasar (SD) kepada Dinas Pendidikan. Namun pengunjuk rasa tak berhasil bertemu pejabat di dinas tersebut.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, Dace Supriadi membantah adanya dugaan korupsi yang terjadi di lembaga yang ia pimpin itu. Menurut Dace penyaluran dana tidak melalui Dinas Pendidikan melainkan langsung ke rekening masing-masing sekolah."Tidak ada korupsi dana Bos di Disdik, bagaimana bisa dikorupsi dananya saja tidak melalui Dinas tapi langsung ke rekening masing-masing sekolah," kata Dace Kamis (5/3/2015).
Menurut Dace hasil temuan BPK tersebut berdasarkan hasil realisasi penggunaan dana Bos sekolah SD di Kabupaten Bogor tahun 2011. Dari temuan tersebut diketahui bahwa dana tersebut dipergunakan oleh pihak sekolah untuk membeli aset-aset sekolah. Namun pihak sekolah belum mengadministrasikan pengadaan tersebut kepada Dinas Pendidikan.
"Jadi ini bukan fiktif atau bukan korupsi, memang dana tersebut digunakan untuk pengadaan aset di masing-masing sekolah hanya saja belum dilaporkan secara administrasi," ujar Dace.
Dace menambahkan pihaknya telah meminta dan memanggil pihak sekolah yang belum melaporkan pengadaan sebagaimana dalam temuan BPK tersebut.
"Kami sudah meminta sekolah agar segera membereskan laporannya dan menyerahkannya kepada Dinas Pendidikan. Ini pembelajaran bagi kami untuk terus berupaya untuk melakukan perbaikan-perbaikan terkait penggunaan dana Bos, agar kejadian serupa tidak terjadi lagi," ungkapnya. ( Gie )
Beberapa waktu lalu, diketahui sejumlah masa menggelar unjuk rasa mempertanyakan dugaan penyimpangan Bos untuk Sekolah Dasar (SD) kepada Dinas Pendidikan. Namun pengunjuk rasa tak berhasil bertemu pejabat di dinas tersebut.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, Dace Supriadi membantah adanya dugaan korupsi yang terjadi di lembaga yang ia pimpin itu. Menurut Dace penyaluran dana tidak melalui Dinas Pendidikan melainkan langsung ke rekening masing-masing sekolah."Tidak ada korupsi dana Bos di Disdik, bagaimana bisa dikorupsi dananya saja tidak melalui Dinas tapi langsung ke rekening masing-masing sekolah," kata Dace Kamis (5/3/2015).
Menurut Dace hasil temuan BPK tersebut berdasarkan hasil realisasi penggunaan dana Bos sekolah SD di Kabupaten Bogor tahun 2011. Dari temuan tersebut diketahui bahwa dana tersebut dipergunakan oleh pihak sekolah untuk membeli aset-aset sekolah. Namun pihak sekolah belum mengadministrasikan pengadaan tersebut kepada Dinas Pendidikan.
"Jadi ini bukan fiktif atau bukan korupsi, memang dana tersebut digunakan untuk pengadaan aset di masing-masing sekolah hanya saja belum dilaporkan secara administrasi," ujar Dace.
Dace menambahkan pihaknya telah meminta dan memanggil pihak sekolah yang belum melaporkan pengadaan sebagaimana dalam temuan BPK tersebut.
"Kami sudah meminta sekolah agar segera membereskan laporannya dan menyerahkannya kepada Dinas Pendidikan. Ini pembelajaran bagi kami untuk terus berupaya untuk melakukan perbaikan-perbaikan terkait penggunaan dana Bos, agar kejadian serupa tidak terjadi lagi," ungkapnya. ( Gie )
.jpg)
0 komentar:
Posting Komentar