BOGOR-Menteri Sosial (Mesos) Khofifah Indar Parawansa mengaku prihatin dengan maraknya aksi begal yang dilakukan oleh remaja belasan tahun. Bahkan diantaranya masih berstatus pelajat. Karenanya ia mengajak semua pihak untuk membantu mengatasi masalah kenakalan anak yang belakangan semakin marak.
Mensos juga mengatakan, pihak kemensos juga memiliki direktorat – direktorat yang menangani anak-anak yang berkebutuhan khusus, dan anak-anak yang bermasalah dengan hukum.
Namun, menurutnya direktorat yang menangani anak di bidang hukum itu pasca anak tersebut ditangkap polisi, baru diserahkan ke Kemensos. Sehingga menurutnya, pihaknya belum bisa melakukan tindakan pencegahan.
“Kami belum mengarah ke pencegahannya, kami masih lakukan koordinasi dengan pihak pendidikan dan kepolisian,” kata Khofifah saat menghadiri wisuda tahfidz 3 juz di Perguruan Tasyitul Muta’alimin, Desa Pabuaran, Kecamatan Bojong Gede, Minggu (01/03/15) lalu.
Selain itu, menurutnya saat ini banyak permainan anak yang bertemakan peperangan dan kekerasan, sehingga dengan rutinitas yang dilakukan anak dapat mempengaruhi psikologi anak. “Saya kira Diskominfo juga harus menelaah game yang beredar di masyarakat,” tambahnya.
Dia juga mengatakan, yayasan pendidikan harus menjadi garda terdepan dalam menangani masalah kenakalan remaja. Dia juga mengatakan, wisudawan tahfidz 3 juz yang rata-rata masih duduk di Madrasah Tsanawiyah dapat menjadi bekal sang anak. Gie
Mensos juga mengatakan, pihak kemensos juga memiliki direktorat – direktorat yang menangani anak-anak yang berkebutuhan khusus, dan anak-anak yang bermasalah dengan hukum.
Namun, menurutnya direktorat yang menangani anak di bidang hukum itu pasca anak tersebut ditangkap polisi, baru diserahkan ke Kemensos. Sehingga menurutnya, pihaknya belum bisa melakukan tindakan pencegahan.
“Kami belum mengarah ke pencegahannya, kami masih lakukan koordinasi dengan pihak pendidikan dan kepolisian,” kata Khofifah saat menghadiri wisuda tahfidz 3 juz di Perguruan Tasyitul Muta’alimin, Desa Pabuaran, Kecamatan Bojong Gede, Minggu (01/03/15) lalu.
Selain itu, menurutnya saat ini banyak permainan anak yang bertemakan peperangan dan kekerasan, sehingga dengan rutinitas yang dilakukan anak dapat mempengaruhi psikologi anak. “Saya kira Diskominfo juga harus menelaah game yang beredar di masyarakat,” tambahnya.
Dia juga mengatakan, yayasan pendidikan harus menjadi garda terdepan dalam menangani masalah kenakalan remaja. Dia juga mengatakan, wisudawan tahfidz 3 juz yang rata-rata masih duduk di Madrasah Tsanawiyah dapat menjadi bekal sang anak. Gie
.jpg)
0 komentar:
Posting Komentar